Setiap orang tua pasti menginginkan agar anaknya
mempunyai otak yang brilian, namun masih banyak diantara mereka yang tidak tahu
bagaimana cara mendidik anak agar pintar dan cerdas, ini dia 7 cara
mendidik yang baik bagi perkembangan psikologisnya untuk para orang tua yang sayang dan ingin
yang terbaik bagi buah hatinya.
1. Bicaralah dengan cerdas
Ajaklah bayi Anda bicara sesering mungkin, Dr. Jean Ashton, seorang pemerhati anak dari Sydney University mengatakan bahwa berbicara dengan bayi tidak selalu dengan memberikan pujian atau melucu saja. Ketika Anda bicara, bayi bisa menjadi pendengar yang baik, meskipun mereka tidak bisa menjawab dengan kata-kata, namun mereka bisa merespon menggunakan ekspresinya. Bisa juga Anda berbicara secara cerdas pada bayi dengan memanggil namanya, bertanya tentang sesuatu dan jangan lupa juga untuk menggunakan kalimat yang lengkap.
2. Mendengarkan Lagu
Lagu membuat anak mempelajari macam-macam bunyi dan menambahkan perbendaharaan kosa katanya. pilihlah lagu-lagu islami dengan syair yang baik dan nada yang unik serta temani dia dengan bergerak bersama saat mendengarkan lagu.
3.Hindari Junk Food
Makanan cepat saji dengan kadar gula dan lemak tinggi tidak baik bagi kecerdasan anak. Sediakan dan berikanlah makanan dengan gizi yang tinggi terutama bagi bayi yang berusia masih 2 tahun. Zat besi adalah zat yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan otaknya, dan jangan lupakan sayur-mayur agar kesehatan fungsi pencernaan anak Anda tetap terjaga.
4. Ikut Bermain
Membaca dapat membuat anak mencintai buku, menambah perbendaharaan dan kemampuannya dalam bicara dan mengembangkan keterampilannya dalam berbahasa. Sekarang ini sudah banyak buku-buku yang baik dengan warna dan gambar menarik untuk dibacakan kepada mereka.
5. Batasi Menonton TV
Jangan biarkan anak Anda terlalu banyak menonton televisi, karena akan membuat anak menjadi malas. Selain itu sekarang ini banyak sekali pengaruh negatif pada tayangan televisi terhadap perilaku anak Anda. Berilah mereka jadwal untuk menonton tv, jangan berikan lebih dari 2 jam dalam sehari bagi mereka untuk menonton televisi.
6. Tidur yang Teratur
Istirahat dalam bentuk tidur sangatlah penting bagi anak karena mempengaruhi tiap aspek fungsi kognitif pada anak, termasuk perhatian, dan memori anak, serta bagaimana mereka memecahkan masalah yang mereka hadapi. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidurnya kurang lebih berpotensi untuk berperilaku tidak baik di sekolah dan sulit sekali untuk berkonsentrasi di kelas.
7. Berdo'a
Aspek ini begitu penting baik bagi anak maupun untuk orangtuanya, karena semua usaha yang kita lakukan dan terapkan kepada anak akan menjadi sia-sia jika tidak mendapatkan ridho-Nya.
Wallahu'alam, semoga bermanfaat
Kami adalah agen resmi Afrakids yang siap menerima reseller dan sistem dropship dengan diskon yang bisa membuat Anda tersenyum sembari menyebarkan kebaikan lewat kaos anak muslim.
Saturday, March 15, 2014
Thursday, March 13, 2014
Peran Ayah pada Perkembangan Anak
Seberapa pentingkah peran ayah dalam perkembangan anaknya?
Pada era lampau, tokoh ayah dipandang sebagai tokoh patriarki yang memiliki otoritas penuh terhadap keluarganya. Ayah juga dipandang sebagai guru moral dalam keluarga, yang bertanggung jawab memastikan anak-anaknya tumbuh dengan nilai-nilai moral yang sesuai. Dalam era industri, terjadi perpindahan nilai peran ayah yang tadinya sebagai tokoh moral menjadi pencari nafkah atau tulang punggung ekonomi keluarga.
Di sisi lain, para ahli sosial juga mengangkat potret figur ayah sebagai role model kejantanan (maskulinitas) bagi anak-anaknya. Kemudian pada abad 20 di mana pandangan-pandangan feminis muncul yang menolak stereotipe peran laki-laki dan perempuan, membuat peran ayah dalam keluarga semakin besar, ikut terlibat membesarkan anak. Perubahan pandangan peran ayah dari era lampau sampai dengan saat ini, menjadi jelas bahwa ayah memiliki peran yang universal baik dalam keluarga maupun di mata anak-anaknya. Anak-anak mengenali ayah mereka dalam berbagai perannya sebagai teman,caregiver, pelindung, teladan, panduan moral, guru dan pencari nafkah. Pandangan-pandangan sempit yang melihat peran ayah dalam perkembangan anaknya sebagai role model kejantanan atau pencari nafkah sebaiknya dibuang jauh-jauh karena tidak benar adanya.
Ayah justru memainkan peranan yang jauh lebih besar dalam perkembangan anak-anaknya. Sebuah penelitian yang dilakukan antara tahun 1940 – 1970 menunjukkan hasil yang mengejutkan bahwa tidak ada hubungan yang konsisten antara perilaku maskulin pada ayah dengan perilaku maskulin pada anak. Justru sebuah studi lanjutan terhadap hasil penelitian tersebut menunjukkan kualitas hubungan ayah-anak lebih penting daripada menekankan peran maskulinitas seorang ayah. Seorang anak laki-laki secara otomatis akan menyesuaikan standar peran seksual dari masyarakat ketika ia memiliki hubungan yang hangat dengan ayahnya. Penelitian lain mengenai peran ayah dalam perkembangan anak juga menunjukkan anak-anak yang memiliki figur ayah yang terlibat aktif dengan mereka, cenderung menunjukkan kualitas karakter yang kritis, memiliki kemampuan berpikir yang baik, empati, terbuka dan memiliki lokus kontrol internal Dengan demikian, jawaban pertanyaan di atas jelas bahwa peran ayah dalam perkembangan anak sungguh penting dan besar.
Seorng ayah bukan hanya terbatas sebagai pencari nafkah atau role model maskulin, melainkan ia harus mampu membangun kualitas hubungan yang baik dengan anak-anaknya. Ha l tersebut dapat dilakukan dengan membangun komunikasi dengan cara menanyakan hari-harinya di sekolah, teman-temannya, berdiskusi tentang hal-hal yang menarik baginya atau kejadian hari-hari, melakukan hobi bersama dan mungkin membantunya mengerjakan tugas sekolahnya, serta membacakan cerita sebelum tidur. Selamat mencoba menjadi ayah yang baik.
1. Locus of control (LOC) adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya (Rotter 1966). Kontrol internal akan tampak melalui kemampuan kerja dan tindakan kerja yang berhubungan dengan keberhasilan dan kegagalan pada saat melakukan pekerjaannya.
Di sisi lain, para ahli sosial juga mengangkat potret figur ayah sebagai role model kejantanan (maskulinitas) bagi anak-anaknya. Kemudian pada abad 20 di mana pandangan-pandangan feminis muncul yang menolak stereotipe peran laki-laki dan perempuan, membuat peran ayah dalam keluarga semakin besar, ikut terlibat membesarkan anak. Perubahan pandangan peran ayah dari era lampau sampai dengan saat ini, menjadi jelas bahwa ayah memiliki peran yang universal baik dalam keluarga maupun di mata anak-anaknya. Anak-anak mengenali ayah mereka dalam berbagai perannya sebagai teman,caregiver, pelindung, teladan, panduan moral, guru dan pencari nafkah. Pandangan-pandangan sempit yang melihat peran ayah dalam perkembangan anaknya sebagai role model kejantanan atau pencari nafkah sebaiknya dibuang jauh-jauh karena tidak benar adanya.
Ayah justru memainkan peranan yang jauh lebih besar dalam perkembangan anak-anaknya. Sebuah penelitian yang dilakukan antara tahun 1940 – 1970 menunjukkan hasil yang mengejutkan bahwa tidak ada hubungan yang konsisten antara perilaku maskulin pada ayah dengan perilaku maskulin pada anak. Justru sebuah studi lanjutan terhadap hasil penelitian tersebut menunjukkan kualitas hubungan ayah-anak lebih penting daripada menekankan peran maskulinitas seorang ayah. Seorang anak laki-laki secara otomatis akan menyesuaikan standar peran seksual dari masyarakat ketika ia memiliki hubungan yang hangat dengan ayahnya. Penelitian lain mengenai peran ayah dalam perkembangan anak juga menunjukkan anak-anak yang memiliki figur ayah yang terlibat aktif dengan mereka, cenderung menunjukkan kualitas karakter yang kritis, memiliki kemampuan berpikir yang baik, empati, terbuka dan memiliki lokus kontrol internal Dengan demikian, jawaban pertanyaan di atas jelas bahwa peran ayah dalam perkembangan anak sungguh penting dan besar.
Seorng ayah bukan hanya terbatas sebagai pencari nafkah atau role model maskulin, melainkan ia harus mampu membangun kualitas hubungan yang baik dengan anak-anaknya. Ha l tersebut dapat dilakukan dengan membangun komunikasi dengan cara menanyakan hari-harinya di sekolah, teman-temannya, berdiskusi tentang hal-hal yang menarik baginya atau kejadian hari-hari, melakukan hobi bersama dan mungkin membantunya mengerjakan tugas sekolahnya, serta membacakan cerita sebelum tidur. Selamat mencoba menjadi ayah yang baik.
1. Locus of control (LOC) adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya (Rotter 1966). Kontrol internal akan tampak melalui kemampuan kerja dan tindakan kerja yang berhubungan dengan keberhasilan dan kegagalan pada saat melakukan pekerjaannya.
sumber: afraparenting.com
Cara Merawat Kaos Anak Muslim yang Baik dan Benar
Banyak cara merawat
kaos kesayangan kamu, berikut ini adalah beberapa Tips mencuci dan merawat
kaos:
Kaos Keren Bukan Untuk
Tidur….. :). Agar kaos kamu awet hindari menggunakannya untuk tidur.
Mengapa? karena kaos akan menjadi cepat kotor khususnya di bagian leher. Saat kamu
tidur sadar atau tidak kamu berkeringat. Kombinasi keringat dan kotoran debu pada
seprai akan mengakibatkan kos kotor.
Jangan Direndam Terlalu
Lama. Jangan merendam kaos Kamu terlalu lama. Usahakan untuk kaos yang baru
pertama kali dicuci tidak direndam lebih dari 30 menit, dan untuk kaos lama
tidak lebih dari 1 jam. Jangan pula rendam kaos dalam air dengan deterjen
berlebihan, karena deterjen berlebih dapat mengakibatkan sablonan pada kaos
cepat rusak/berubah warna.
Jangan Disikat. Kaos
berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut. Hindari menyikat kaos tipe
ini, karena dapat merusak tekstur kain. Hindari juga kucekan dan perasan yang
kuat karena selain merusak pori-pori juga dapat merusak permukaan sablon
Jangan Digantung.
Hindari menggantung dengan hanger pada bagian leher kaos dalam jangka waktu
yang lama. Hal ini karena dapat mengakibatkan leher kaos lekas melar. Melarnya
ini akibat tidak kuat menahan beban air yang ada pada kaos basah. Hindari juga
menggantung kaos pada tali/kawat jemuran, karena kontur tali/kawat dapat dengan
mudah merusak tekstur kain yang halus.
Jumur Terbalik. Tahukan kamu
bahwa sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon kamu
memudar. Untuk mencegahnya jemur kaos kamu dengan posisi terbalik. Bagian dalam
menghadap keluar, dan bagian yang bersablon didalam.
Pisahkan Saat Dicuci.
Pisahkan kaos kamu dengan pakaian lain (agar sablon kaos atau sablon digital
tidak mudah rusak), khusunya yang berwarna kuat seperti hitam, merah, dsb
dengan kaos berwarna putih. Hal ini guna mencegah sekamuinya warna kuat
tersebut luntur tidak mengakibatkan kaos kesayangan kamu terkena dampaknya.
Pisahkan jua antara pakaian yang kotor dengan yang kurang kotor agar kotoran
tidak berpindah.
Hindari Pemutih. Hindari
mencuci kaos bersablon dengan pemutih/detergen yang mengandung pemutih. Hal ini
karena reaksi kimia pemutih dapat mengakibarkan sablon menjadi
luntur/terkelupas. Disampoing itu juga membuat kaos lebih cepat tipis dan
kasar.
Setrika. Agar kaos kamu
awet, sebaiknya selalu setrika setelah dicuci-jemur. Pastikan menyetrika baju
dalam keadaan kering, jangan menyetrika pada bagaian gambar (sambloanan). Atur
juga agar posisi panas setrika kamu pada posisi sedang.
Noda. Apabila kaos
kesayangan kamu gterkena noda, segera cuci pada bagian yang bernoda. Gunakan
shampoo/detergen, oleskan pada bagian noda. Gosok dengan halus dan bilas dengan
air bersih hingga noda menghilang.
Semoga
Bermanfaat.
Subscribe to:
Posts (Atom)